Hidup di Jakarta Bikin Orang Gampang Stres?

Hidup di Jakarta Bikin Orang Gampang Stres?

Posted: Apr 21, 2023

Mulai dari tingkat kemacetan, ditambah dengan kualitas udara yang buruk dan jam kerja yang luar biasa padat membuat Jakarta jadi kota yang diisi oleh orang-orang stres.

Welcome to Friday and the last day of Ramadan. Walk humbly, talk politely, dress neatly, treat kindly, pray attentively, donate generously. May God bless and protect you on Eid al-fitr tomorrow!

Hidup di Jakarta cuman bikin stress, really? Hmm, ini menarik banget untuk dibahas soalnya keluhan orang-orang, khususnya anak muda tuh selalu mengarah ke sini. Jakarta itu bikin stress, tempatnya hustle culture dan lain sebagainya.

Bahkan, seorang musisi besar seperti Kunto Aji juga mengakui, apa yang membuat dia kuat untuk tinggal di Jakarta adalah sekumpulan temannya yang juga sama-sama udah ‘lelah’.

Jakarta stres

Sebenarnya Apa yang Membuat Jakarta Begini?

Banyak banget! Mulai dari tingkat kemacetan yang makin hari makin gila, terus ditambah dengan kualitas udara yang buruk dan jam kerja yang luar biasa padetnya. Jelas banget hal ini bikin tingkat stress orang-orang di Jakarta meningkat. Ini nggak cuma untuk orang biasa, soalnya Kunto Aji dan aktris Maudy Ayunda juga mengakui hal ini.

Well, let’s see…

  • Macet yang Nggak Abis-Abis

Dari data yang didapat oleh Polda Metro Jaya, Indeks kemacetan Jakarta naik di atas 50%, dengan jumlah kendaraan lalu lalang 22 juta unit per hari. Lo bayangin, berangkat kerja atau sekolah pagi-pagi udah kena macet. Sampe tempat, langsung kerja atau belajar…

  • Kualitas Udara yang Buruk

Kualitas udara Jakarta buruk, konsentrasinya PM2.5 dan jadi penyebab dari 2.400 kematian di tahun 2022. Can you Imagine? (IQAir.com)

  • Hustle Hustle Hustle!

Based on katadata.com, Jakarta menempati urutan ke-9  kota dengan jam kerja terlama di dunia dan cuman mengambil libur 12 hari per tahun. Jika dibandinkan dengan negara-negara lainnya, libur 12 hari per tahun ini terhitung sedikit sekali

  • Which leads to… Mental Breakdown! 

Jakarta menempati posisi ke-9 kota paling menguras mental di dunia. Data ini diambil dari The Least and Most Stressful Cities Index 2021. Bisa lo bayangin, sekeras apa tinggal di Jakarta…

Terlalu Banyak Tuntutan

Jakarta sebagai kota metropolitan punya banyak tuntutan, dari bisnis, pola hidup hingga tekanan sosial dan budaya. Kayak banyak banget standarnya. Harus ini, harus itu, menikah umur segini, punya rumah umur segini dan banyak banget. Tekanan ini membuat sebagian orang kerja extra untuk mendapatkan semuanya. Seakan 24 jam dalam hidup ini cuma untuk memenuhi standar yang dibentuk itu.

Baca Juga:

Mengukur Nilai Exposure Pada Influencer: Uang atau Prestise?

Maudy Ayunda: Hustle Culture Tuh Bahaya

Jakarta, stress

Source: Instagram/@maudyayunda

Karena standar dan tuntutan yang luar biasa banyak, muncul istilah Hustle Culture. Terlalu sering di-glorify, istilah ini sebenarnya bahaya. Menurut Maudy Ayunda, sekarang konteksnya adalah bekerja dengan keras karena mental health dan tuntutan serta standar yang udah dibentuk tersebut.

“Emphasis-nya itu bukan lagi ‘that it’s important to work hard’, tapi emphasis-nya ‘is important to work hard even at the cause of your mental health and all of these other things’” ujar Maudy Ayunda.

Okay, karena ini gue jadi inget lagu Lomba Sihir yang judulnya Hati dan Paru-Paru. Di lagu ini tuh gue pribadi ngerasa relate karena liriknya yang ngomongin Jakarta. Kayak, beneran begini ya Jakarta sekarang.

“Jutaan insan yang sibuk menari. Menggulung Thamrin hingga Antasari. Dengan cerita dan luka pribadi. Mengulur waktu hingga Senin pagi.”

So let me warn you. Don’t let the glitter of Jakarta deceive you, because it could kill. Last question for you, se-struggle apa hidup lo di Jakarta?

Writer: Cakra Mahardhika Kevlana
TAGS:Made For You,Exclusive Content,Special Content,Jakarta,Hustle Culture
SHARE
Recommendation Article