"Tale of the Land" Raih FIPRESCI Prize di BIFF 2024

"Tale of the Land" Raih FIPRESCI Prize di BIFF 2024

Posted: Oct 14, 2024

Kabar gembira datang dari Busan International Film Festival (BIFF) 2024! Film “Tale of The Land” karya KawanKawan Media berhasil memenangkan penghargaan FIPRESCI Prize.

Good morning, everyone! Monday’s here, so let’s begin the week with our mantra: It’s going to be a great one!

Kabar gembira datang dari Busan International Film Festival (BIFF) 2024! Film “Tale of The Land” karya KawanKawan Media berhasil memenangkan penghargaan FIPRESCI Prize.

Buat yang belum tau, penghargaan ini diberikan oleh Federasi Internasional Kritikus Film. Penghargaan ini jatuh ke “Tale of The Land” karena dinilai berhasil menyampaikan pesan tentang hubungan manusia dan alam melalui visual yang kuat.

Sinopsis Singkat “Tale of The Land”

Film ini berpusat pada cerita May, seorang gadis Dayak yang diperankan oleh Shenina Cinnamon. Setelah dapat trauma akibat konflik tanah yang bikin orang tuanya tewas, May nggak bisa lagi menginjakkan kakinya ke tanah. 

Dia tinggal bersama sang kakek, Tuha (Arswendy Bening Swara) di rumah apung yang jauh dari daratan. Intinya, film ini mengangkat isu tentang rusaknya harmoni antara manusia dan alam, serta bagaimana modernisasi mempengaruhi kehidupan masyarakat adat.

FIPRESCI Prize untuk Pesan Kuat tentang Lingkungan

Film ini dinilai istimewa oleh para juri karena berhasil menggunakan elemen visual yang memukau untuk mengangkat isu-isu lingkungan dan budaya. 

"Tale of the Land" berhasil meraih penghargaan FIPRESCI Prize di BIFF 2024. Penghargaan ini diakui sebagai salah satu yang bergengsi untuk film-film yang memiliki semangat progresif dan eksperimental.

Lokasi Syuting di Kalimantan Timur

Proses syuting berlangsung di Kota Bangun, Kalimantan Timur. Lanskap perairan yang mendominasi film ini memberikan nuansa autentik yang mencerminkan kehidupan karakter dalam cerita. 

Film ini juga memperkenalkan bahasa Kutai, yang jarang terdengar dalam film-film Indonesia.

Fyi, Ini Debut Sutradara Loeloe Hendra

“Tale of The Land” adalah film panjang yang jadi debut untuk sutradara Loeloe Hendra.

"Penghargaan ini sangat berarti bagi saya, terutama karena ini adalah film panjang pertama saya. Saya dedikasikan untuk masyarakat Kalimantan dan semua kru serta pemain yang telah bekerja keras," ungkap Loeloe Hendra dalam speech kemenangannya di Busan.

Produser Amerta Kusuma dan Yulia Evina Bhara juga menyampaikan rasa bangganya atas kemenangan ini.

"Kami sangat senang bisa mewakili Indonesia di BIFF 2024, dan berharap ketika film ini tayang di Indonesia, penonton akan menyambutnya dengan antusias," ujar keduanya. Film ini diharapkan dapat segera tayang di bioskop Indonesia setelah kesuksesannya di festival internasional.

Bikin Sadar Tentang Lingkungan

Dengan menggabungkan elemen visual yang memukau dan cerita yang dalam, "Tale of the Land" diharapkan mampu menjadi film yang menggugah kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menghormati hak-hak masyarakat adat. 

Untuk update terbaru tentang film ini, silakan ikuti akun Instagram @kawankawanmedia.

Writer: Cakra Mahardhika Kevlana
TAGS:
SHARE
Recommendation Article